Para Pemegang Janji Hakiki

Bismillah...

Wa man 'aufa bi'ahdihi minalloh?

Begitulah bunyi sepenggal ayat dalam al qur'an, surah At Taubah..
Terjemahan dari potongan ayat tersebut kurang lebih seperti ini:

"Dan siapakah yang lebih baik janjinya dari Allah?"

Pertanyaan ini bukanlah bermaksud ingin menguji pengetahuan kita. Ia merupakan pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban. Tujuannya ialah ingin menyajikan sebuah fakta tegas, jelas dan tak terbantahkan.

Adakah yang berjanji lebih baik dari Allah?
Jawabannya bukan sekedar tidak!

Adakah yang berjanji lebih baik dari Allah?
Jawabannya ialah: TIDAK SETIDAK TIDAKNYA!

Karena Tidak ada sesuatupun yang mampu menandingi Allah dalam memberi janji.

Dialah Allah, penjanji yang terbaik dan Janjinya ialah janji yang terbaik.

Apa yang menjadi janji Allah?

Bagi hambaNya yang taat pada perintahNya, maka ia dijanjikan kenikmatan yang tiada tandingannya, Surga.. dan ketika itu merupakan janji. Maka ia adalah Pasti!

Sebaliknya, Bagi hambaNya yang ingkar pada perintahNya, maka ia akan dilemparkan ke dalam Neraka yang berisi siksaan dan penderitaan tiada tara. Dan ketika itu merupakan janji. Maka ia adalah pasti!

Allah juga memberikan janji yang lainnya, salah satunya ialah mengabulkan doa  hambaNya yang beriman yang senantiasa meminta kepadaNya. Dan ketika itu merupakan janji, maka ia adalah pasti.

Al Imaan.

Kata "Percaya" dan "yakin" tidak akan mampu merepresentasikan secara sempurna kata "al imaan". Ya, karena Al Imaan bukanlah sekedar percaya. Bukan pula sekedar yakin. 

 Jika tingkatan yakin itu lebih tinggi daripada percaya, maka imaan jauh lebih tinggi dari keduanya.

Imaan menuntut kita untuk selalu percaya tanpa harus menunggu bukti.
Imaan menuntut kita untuk senantiasa yakin meski kita tidak pernah melihatNya..
Dan Imaan menuntut kita untuk tidak menyisakan ragu walau setitik.. walau sedetik..!

Dan semua janji Allah hanya mampu dipegang oleh mereka yang beriman...

Beruntunglah mereka yang diberikan imaan oleh Allah.. karena merekalah

Para Pemegang Janji Hakiki..

Makassar, di sebuah sudut ruangan. Kamis, 16 April 2015