Bismillah..
Ada banyak hal dalam cerita Naruto yang ternyata bisa dikaitkan
dengan kehidupan nyata. Salah satunya ialah kesamaan antara Hokage
Konoha dgn Presiden di Indonesia. Hokage pertama: Shodaime Hasirama
dikenal sebagai Founding Fathernya Konoha, sebagaimana Sukarno yg juga
dikenal sbg founding fathernya Indonesia. Hokage kedua Senju Tobirama,
penerus dari Shodaime memiliki ciri khas berambut putih, sama dengan
soeharto. Hokage ketiga, Sarutobi dikenal sebagai orang yang jenius
karena menguasai semua jurus konoha. Tidak jauh beda dengan BJ. Habibie
yang merupakan presiden paling pintar. Hokage keempat, Minato memimpin
Konoha hanya sebentar. Sama Presiden kita yang keempat, Gus Dur hanya
memimpin kurleb 2 tahun. Hokage kelima, Tsunade merupakan Hokage
perempuan yang pertama dan juga merupakan keturunan dari Hokage pertama.
Sama persis dengan Megawati. Hokage keenam belum ada. Tapi, kayaknya
Hatake Kakashi. Yaah, dari sisi ketampanan, tidak kalah dengan SBY. Tapi
ini bukan tentang Naruto.
Naruto telah menjadi salah satu anime papan atas dunia. Anak-anak,
remaja, orangtua, laki-laki perempuan, kaya dan miskin, bisa dibuat
tertarik dengan Naruto. Inilah buah kreativitas dan imajinasi yang
tinggi dari seorang Masashi Kishimoto. Sejak SMA hingga sekarang, saya
menemukan 1 pesan penting di dalam ceritanya: Semangat dan tekad
yang Kuat. Namun, ternyata banyak juga hal-hal yang tidak masuk akal
bahkan cukup berbahaya bagi pemikiran yang dikandung pada kartun made in
Japan ini. Banyak juga kasus pembunuhan yang dikaitkan dengan kartun
ini. Tapi sekali lagi ini bukan tentang Naruto.
******
Bayangkan kita sedang berada di sebuah hutan yang mana di
dalamnya ada begitu banyak binatang buas. Apakah kita akan pasrah hanya
berdiam diri menunggu sampai binatang buas itu memangsa tubuh kita? Saya
yakin, tidak. Allah menganugerahkan kepada setiap manusia insting
survival atau kemampuan untuk bertahan hidup. Otak kita akan berputar
cepat, terus berusaha menemukan segala cara untuk bisa menyelamatkan
diri. Kita mungkin akan berlari, melompat, memanjat, menerjang,
bersembunyi, bahkan melawan! Kita akan mengerahkan semua kemampuan yang
kita miliki untuk bisa menyelamatkan diri.
Dakwah membutuhkan pemikiran tajam serta usaha yang bijak..
Saudaraku*, berbagai problematika yang ada, apakah
keluarga yang melarang, teman2 yang menjauh, ikhwa yang aneh2 ataupun
yang lainnya, bukanlah hal yang bisa membuat kita pasrah begitu saja
pada keadaan dan berhenti, serta keluar dari jalan dakwah. Kalau kita
memang telah yakin bahwa jalan inilah yang terbaik, maka Kita seharusnya
berusaha menemukan cara untuk mengatasi semua itu. Halangan apapun yang
kita hadapi tidaklah serta merta membuat kita lari meninggalkannya.
****
Bayangkan diri kita berada di tengah-tengah sawah dimana
sekeliling kita terdapat begitu banyak duri tajam yang siap menyayat dan
merobek telapak kaki. Apakah kita hanya akan berdiri diam saja di situ
sampai mati? Sama halnya dengan dakwah ini. Sejak awal, kita tahu bahwa
di jalan ini ada begitu banyak duri tajam. Namun hal itu tidak membuat
kita menghentikan langkah. Kita akan berusaha sebisa mungkin menghindari
duri-duri yang ada. Dan kalaupun kaki kita menginjaknya, kita tidak
akan berhenti. Kita akan terus melangkah walaupun dengan kaki yang
berdarah darah..karena kita betul-betul ingin tiba di tempat tujuan.
Jangan habiskan waktu dengan menghitung berapa banyak duri yang
menghalang. Jangan habiskan waktu dengan mengukur seberapa tajam duri
yang bertebaran. Tapi, pikirkanlah bahwa di ujung jalan ini menanti
sebuah keindahan. Di ujung jalan ini menanti sebuah tempat yang penuh
dengan kenikmatan yang pasti akan menghapuskan semua rasa perih dari
luka tusukan duri-duri itu..
Dakwah membutuhkan motivasi dan harapan..
Ada ungkapan yang mengatakan, “Jika ada Jalan yang tak berpenghujung, maka itulah jalan Dakwah”.
Tidak tahu siapa yang berkata demikian, tapi di sini Saya ingin
mengatakan, sebenarnya Jalan dakwah ini memiliki ujung. Bukan fantasi
atau imajinasi belaka. Tapi benar-benar fakta! Hanya saja ia terlalu
jauh untuk kita ukur. Terlalu dahsyat untuk kita pikirkan.... Karena
Ujungnya ialah Surga.. Salah seorang salaf pernah mengatakan: ”Dunia
bukanlah tempat untuk beristirahat dan bersenang-senang. Nantilah ketika
kaki ini telah melangkahkan kaki memasuki Surga Allah. Di situlah
tempatnya kita beristirahat dan bersenang-senang”.
Dakwah ini membutuhkan tekad. Tekad untuk tetap bertahan
dan menghadapi semua tantangan yang ada. Tekad untuk terus maju, hingga
meraih apa yang dituju.
Saudaraku*.. Jangan berlebihan memaknai tantangan dalam
dakwah. Apa yang kita hadapi hari ini, tidak ada apa-apanya bila
dibandingkan dengan pengorbanan para Rasul Allah. Hari ini, Penghalang
terbesar sesungguhnya ada pada diri kita sendiri. Memang tidak mudah.
Mengingat musuh kita, syaitan tidak pernah malas dalam bekerja, tidak
pernah menyerah, dan tidak pernah berhenti meluncurkan serangan.
Sementara kita, tatkala kemalasan melanda, tatkala semangat menurun,
kita enggan bekerja. Tatkala rasa takut menyergap, kita mundur. Tatkala
kesulitan demi kesulitan datang silih berganti, kita menyerah dan
berhenti.
Jika engkau menikahi seorang gadis hanya karena mengandalkan
perasaan cinta, maka engkau akan meninggalkanya. Karena yang namanya
perasaan itu akan mengalami fluktuasi. Ia akan naik turun berdasarkan
banyak faktor. Ketika dia masih muda, masih cantik, mungkin perasaan itu
masih bertahan. Namun, ketika kecantikannya mulai memudar, terkikis
oleh usia senja, maka perasaan itu pun akan turut berkurang. Tidak cukup
hanya dengan cinta, namun dibutuhkan komitmen yang kuat.
Saudaraku*..Dakwah ini membutuhkan cinta yang benar. Cinta
yang dibangun atas komitmen yang kokoh dan pendirian yang teguh. Kita
bergabung dalam dakwah bukan hanya ketika senang-senangnya saja. Bukan
hanya Ketika mudah-mudahnya saja. Lantas, di saat susah-susah kita pergi
meninggalkannya. Tidak begitu! Tapi, Kita bekerja dalam dakwah baik
dalam suka maupun duka. Baik ketika semangat ini berkobar, maupun
redup, kita harus tetap bekerja.
Ketika kemalasan menjenguk, kita katakan dengan tegas:
“Pergilah! aku tidak ada waktu buatmu!!!:. Tidak ada waktu untuk
bermalas malasan. Karena kita tau, musuh kita tidak pernah malas.
Ketika kesulitan demi kesulitan, kesedihan demi kesedihan
datang silih berganti, kita tersenyum sembari mengatakan: “kemarilah,
aku selalu siap dan akan segera menjemputmu”. Karena kita tahu di dunia
ini, tidak ada kesulitan kecuali terdapat kemudahan di baliknya. Apapun
itu, kita tidak akan berhenti. Karena kita tahu bahwa balasan atas semua
ini ialah Surga Allah subehanahu wata’ala.
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan Kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian
mereka, Maka Malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan:
"Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah
mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu". (TQS. Al
Fushshilat: 30)
Kita butuh pendirian yang teguh.
***
Dakwah ini agak mirip ketika orang
menonton filem Naruto. Sebenarnya orang-orang sudah tahu, bahwa
ujung-ujungnya pastilah Naruto yang akan menang, hidup bahagia, dan
menjadi Hokage seperti yang diimpikannya. Tapi, mereka tetap saja
menontonnya. Bersabar menikmati setiap episode demi episodenya. Kita
sudah tau, bahwa Islam ini ujung-ujungnya pasti akan jaya. Kebaikan dan
kebenaran pasti akan menang mengalahkan kebathilan. Namun, kita tetap
saja menjalankannya. Menikmati episode demi episode perjuangan di
dalamnya. Tetaplah semangat! tetaplah bersungguh-sungguh dalam berjuang, walau kita tahu bahwa kita pasti menang.
Sekali lagi yang kita butuhkan ialah tekad yang kuat.
Sepenggal lirik nasyid..
Kami sadari jalan ini penuh onak dan duri,
Aral menghadang dan kedzaliman yang akan kami hadapi..
Kami relakan jua serahkan dengan TEKAD di hati..(Tekad, Izzis)
Wallohu a’lam
*”Saudaraku” yang kami maksud ialah diri kami sendiri..
Ba’da Subuh di Rappang, Khamis 27 Desember 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
ILMU GRAFIS
azRiemaginer
Today is
References
Jumlah Pengunjung
Labels
- azrie design (12)
- Do you know (18)
- Download (7)
- Dunia Luar (1)
- Fatwa (5)
- Indonesiaku (11)
- Jihad (5)
- Kesehatan (4)
- Kisah (10)
- Makassar (8)
- My Mind (47)
- Review Buku (3)
- Tarbiyah (9)
- Tazkiyatun Nafs (7)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar