Saat ini dunia pendidikan marak dan gempar dengan adanya pendidikan karakter(Education of Character),pendidikan
yang dharapkan mampu membawa masa depan individu dan bangsa menuju
gerbang perubahan dalam dunia pembelajaran(akademik) dan lembaga seperti
sekolah,perguruan tinggi,masyarakat,perusahaan dan instansi-instansi
pemerintah maupun non pemerintah serta organisasi-organisasi yang mampu
menerapkan konsep pendidikan yang berkarakter.
Berbicara
tentang pendidikan,maka jangan sampai hanya melihat satu sisi saja
misalnya sekolah atau universitas.Pendidikan itu ada dalam setiap
lingkup kehidupan,instansi pemerintah dan non pemerintah juga memiliki
bidang pendidikan misalnya yang dinamakan pusat pendidikan dan
latihan(Pusdiklat) atau bidang sumber daya manusia,bahkan
perusahaan-perusahaan juga mempunyai bidang pendidikan,jadi permasalahan
tentang pendidikan itu adalah masalah global,pendidikan karakter untuk
semua bidang kehidupan,lalu bagaimanakah kaitannya dengan pendidikan
berkarakter?.Seperti apakah sebenarnya penerapan pendidikan karakter
itu?.Inilah permasalahan yang harus bisa dipecahkan.
Pendidikan berkarakter menurut Koesoema(2007) dalam bukunya yang berjudul”Pendidikan Karakter” memberikan gambaran dan definisi tentang karakter sebagai berikut:
“Disini, istilah
karakter dianggap sama dengan kepribadian, Kepribadian dianggap sebagai
ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat khas dari diri seseorang
yang bersumber dari bentukan-bentukan yang diterima dari lingkungan,
misalnya keluarga pada masa kecil, dan juga bawaan seseorang sejak
lahir.”
Dalam sumber lain misalnya penjabaran dari pendidikan berkarakter berarti
suatu sistem penanaman nilai-nilai perilaku (karakter) kepada warga
sekolah meliputi pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan
melaksanakan nilai-nilai, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri
sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga manjadi insan
kamil (sempurna). Kaitannya dengan penyusunan silabus, pendidikan
karakter atau penanaman nilai-nilai tersebut semakin diperjelas dalam
bagian isi silabus. Seperti yang telah diungkapkan oleh Koesoema tentang
makna karakter yang dianggap sama dengan kepribadian, maka pendidikan
karakter hampir sama pula dengan mengajarkan kepribadian.
Saya pun berani
menyimpulkan bahwa pendidikan berkarakter berarti tindakan untuk
melakukan nilai-nilai akhlak dalam membangun dan menghidupkan gerakan
moral dalam setiap langkah dan kondisi disetiap bidang kehidupan untuk
mencapai tatanan yang produktif dalam usaha meningkatkan taraf kehidupan
yang seimbang sesuai dengan nilai martabat dan nilai-nilai suci manusia
yang mengedepankan pendidikan(tarbiyah) sebagai solusi dalam meraih nilai kecerdasan profetik yang bersumber kepada Sang Pencipta.
Memang luas sekali ketika kita membicarakan pendidikan karakter.Sudah dapat diambil lebih rinci lagi bahwa ciri dari pendidikan karakter adalah bermoral,beretika,cerdas,berprestasi,berkreasi dan berinovasi(C1B5).Pendidikan
karakter ini bukan hanya tanggungjawab guru atau dosen saja disekolah
atau di kampus.Akan tetapi, tanggungjawab bersama untuk membangun dan
mewujudkan gerakan dalam tatanan pendidikan yang beriorientasi pada
nilai-nilai pembentukan akhlak yang mulia dan luhur sehingga
menghasilkan pemimpin-pemimpin masa depan yang unggul.
Setiap individu saat
ini harus memiliki jiwa pendidikan karakter,sebenarnya hal ini sudah ada
pada diri individu tersebut,hanya saja kurang terkonsep atau terprogram
dengan baik sehingga sulit untuk dilaksanakan.Pendidikan karakter harus
memiliki pedoman yang jelas sehingga mudah dilakukan dan diterapkan di
semua bidang kehidupan.Harapannya nanti dari setiap bidang kehidupan
akan terwarnai dengan pendidikan berkarakter sehingga mampu membawa
bangsa ini menuju identitas yang jelas terkait karakter bangsa secara
nasional.Memang dibutuhkan kerja keras kita bersama untuk melaksanakan
semua ini.Education of Character for Indonesia.
Sumber: Kompasiana.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar