Hartono Ahmad Jaiz
born
April 01, 1953 in Boyolali, Indonesia
Riwayat Hidup:
Drs H Hartono bin Ahmad Jaiz, demikian nama lengkap laki-laki kelahiran Boyolali, 1 April 1953 ini. Tamat dari Fakultas Adab/Sastra Arab IAIN (Institut Agama Islam Negeri) Sunan Kalijaga Yogyakarta 1980-1981. Sebelumnya, belajar di PGA (Pendidikan Guru Agama) 6 tahun Negeri di Solo Jawa Tengah 1968-1973.
Selama belajar di PGAN Solo mondok di Pesantren Jenengan tempat Pak Munawir Sjadzali mantan Menteri Agama mondok dulu, di bawah pimpinan KH Ma’ruf, dulunya guru di Madrasah Mamba’ul ‘Ulum (kini pesantren itu telah tiada). Dan beberapa tahun setiap Ramadhan Hartono ikut mengaji kitab-kitab agama di Pesantren Kacangan Andong Boyolali.
Hartono menjadi wartawan Pelita 1982 sampai 1996, kemudian dialihkan menjadi Kepala Bagian Perpustakaan dan dokumentasi sampai 1997. Ketika mengangkat kasus pemberitaan 62 jenis makanan diduga mengandung lemak babi 1989, dirinya sempat diinterogasi 2 hari, namun dinyatakan tidak bersalah oleh para penginterogasi di Gedung Bundar Kejaksaan Agung Jakarta.
Diutus oleh Harian Pelita dan DDII (Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia) untuk meliput kondisi umat Islam Bosnia Herzegovina yang diserbu dan dibantai Serbia. Tugas meliput itu dilaksanakan sampai Mostar Bosnia Herzegovina dan di kamp-kamp pengungsi di Zagreb Croatia, dan Nagyatad Hongaria serta meliput masyarakat Muslim di Buddapes ibukota Hongaria, Desember 1992.
Menjadi pengasuh rubrik Islamika di Majalah Media Dakwah Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia sejak 1998. Menjadi anggota tim editor terjemahan Tafsir Ibnu Katsir, Yayasan Imam Syafi’I di Bogor, sejak 1999. Kemudian menjadi Ketua Lajnah Ilmiah LPPI (Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam) di Jakarta sejak 1998.
Aktifitas Ahmad Jaiz sekarang lebih banyak diisi dengan dakwah dan menulis buku. Buku-buku beliau lebih banyak tentang pemikiran yang membongkar pemikiran-pemikiran sesat di Indonesia. Beberapa buku yang pernah ditulis cukup membuat umat terhenyak adalah Ada pemurtadan di IAIN, Bila Kyai menjadi Tuhan, dan Bahaya Islam Liberal. Karena buku-bukunya itulah ia kerapkali diteror pihak-pihak yang tidak senang padanya. Tapi Alhamdulillah Allah masih memberikan perlindungan kepadanya.
http://swaramuslim.net/more.php?id=6031_...(less)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar